Rabu, 15 Mei 2013

Cara Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi Wanita

Tidak dipungkuri bahwa menjaga kesehatan bagian kewanitaan bagi kaum hawa sangatlah penting. Maka berikut ini Kami sampaikan cara menjaga kesehatan alat reproduksi wanita:

1. Disarankan agar kaum wanita membersihkan bagian luar vagina setelah buang air kecil atau air besar, seeloknya menggunakan air.



2. Ketika haid, Anda disarankan sering mengganti pembalut terutama pada hari-hari yang banyak darah. Ini karena darah merupakan media yang paling sesuai untuk kuman berkembang biak.

3. Hindari sering berlatih douching yaitu memasukkan jari atau ejakulasi ke dalam vagina dengan tujuan membersihkan bagian dalam vagina. Perbuatan ini akan menyingkirkan sejenis bakteri loctobacili dari vagina di samping mengungkapkan vagina dan bagian luar kemaluan pada bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi kulit.

4. Hindari menggunakan sabun atau menyapu shower gel pada alat kelamin karena dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit dan akan menjadi gatal. Beberapa wanita sensitif dan alergi pada kandungan pewangi serta buih sabun.

5. Pasangan suami istri diggalakkan membersihkan alat kelamin dengan air sebelum dan setelah hubungan kelamin untuk menjamin kebersihan yang optimal. Amalkan membuang air kecil lebih kurang setengah jam setelah hubungan seks untuk mengurangi risiko infeksi pada kandung kemih.

6. Celana dalam harus diganti setiap hari dan pada hari-hari yang mengalami keputihan, lebih baik memakai panty liner sehingga tidak menempel pada pakaian dalam yang menyebabkan ketidaknyamanan.

7. Selain dari itu, bengkak nanah juga dikaitkan dengan infeksi dan pasien mengeluh sakit dan demam. Perawatan adalah secara incisional dan drainage untuk menggeluarkan nanah dan konsumsi antibiotik. Bisul juga bisa terjadi pada wanita yang sering mencukur. Jadi kebersihan cukur harus dititikberatkan.

8. Wanita yang mengalami keputihan pada alat sulit seharusnya harus tahu membedakan antara keputihan biasa dan yang berpenyakit. Keputihan normal dapat terjadi pada waktu-waktu seperti beberapa hari sebelum haid, ketika gairah seks, kehamilan dan klimakterik atau setelah menopause.

9. Tanda-tanda keputihan yang berpenyakit seperti pertukaran warna dari jernih, putih kekuningan atau kehijauan atau berdarah. Jika keputihan terlalu banyak, kental kecil, gatal dan berbau, tanda-tanda bengkak, pedih atau sakit pada alat kelamin. Jika infeksi menyebar ke leher rahim atau sistem peranakan, wanita akan mengeluh sakit pada bagian bawah perut serta demam.

10. Sebaiknya wanita yang mengalami masalah keputihan disarankan dokter untuk mendapatkan konfirmasi apakah dia sakit atau tidak, sehingga pengobatan dapat diberikan sebelum penyakit menjadi lebih serius.

11. Kebanyakan wanita sebenarnya tidak membutuhkan produk atau obat perawatan alat kelamin jika langkah-langkah yang disarankan diikuti dengan bijak. Obat hanya harus diambil untuk mengobati infeksi dan keputihan yang tidak normal.

12. Segelintir wanita merasa nyaman dan puas ketika mereka membersihkan dan merawat alat kelamin dengan produk yang berada di pasar. Anda disarankan memikirkan bahan makanan yang tidak mendatangkan efek samping, yang tidak mengubah ph vagina dan telah diuji kebersihannya.

13. Jika setelah menggunakan produk tersebut dan timbul rasa gatal, pedih, kemerahan, Anda disarankan tidak menggunakannya lagi dan jumpalah dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Baca juga artikel menarik lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar