Minggu, 23 Juni 2013

Cara Mudah Menguji Kualitas Air Konsumsi / Tingkat Kesadahan Air

konsumsi air bersih
Menguji kualitas air konsumsi di lingkungan kita

Air merupakan bagian yang sangat penting dalam menopang kehidupan kita di bumi. Ketersediaan air bersih dalam lingkungan kita sangat berarti karena kita membutuhkannya untuk dikonsumsi. Air dikonsumsi secara langsung seperti diminum atau digunakan untuk mengolah makanan, maupun untuk membersihkan.



Kualitas air memiliki standar dalam penggunaannya, standar ini membantu kita untuk menentukan kelayakan konsumsi air yang tersedia. Untuk menguji kualitas air, misalnya kondisi kekeruhan, warna serta bau bisa segera diseteksi dengan panca indera.

Tetapi air yang tampak jernih serta tidak berbau belum pasti aman untuk dipakai untuk minum. sebab itu butuh diuji kualitasnya apakah mencukupi syarat kesehatan ataukah tidak.

Kajian kualitas air bisa dikerjakan di laboratorium ataupun dilakukan dengan dengan sederhana. Kontrol di laboratorium dapat membuahkan data yang lengkap serta berbentuk kuantitatif, tetapi biayanya cukup mahal.

Sementara itu, kajian atau analisis secara sederhana dapat dilakukan sendiri di rumah untuk menguji kandungan kimia dalam air, yaitu sebagai berikut :
  1. Setengah gelas air yang akan diperiksa dicampurkan dengan segelas air teh.
  2. Selanjutnya didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam
  3. Periksalah apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di permukaan.

Perhatikan perubahan warna air teh. Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam, hal tersebut berarti kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi, seperti diminum atau digunakan untuk olahan makanan. Hanya saja, air tersebut masih dapat digunakan untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi.

Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh, maka secara kimia kualitas air itu baik.

Pengujian air secara biologis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  1. Air yang diuji dimasukkan ke dalam gelas kemudian ditutup.
  2. Air tersebut dibiarkan sampai lima hari
  3. Setelah lima hari air diperiksa. Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan warna (putih, hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis (mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya).
  4. Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya.

Memeriksa kondisi atau kualitas air yang dikonsumsi sangatlah penting, tentu saja karena setiap hari kita membutuhkan air yang bersih untuk dikonsumsi. Kebutuhan air manusia sangatlah besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar